KEANEKARAGAMAN DAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

 DASAR DAN TUJUAN KLASIFIKASI

Dasar klasifikasi : Adanya persamaan dan perbedaan ciri pada makhluk hidup seperti pada habitat, fungsi alat tubuh, dan manfaat

Tujuan     klasifikasi    : Menyederhanakan objek, mempermudah mengenali, membandingkan dan mempelajari makhluk hidup

  Keanekaragaman hayati (Biodiversitas)  

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, danekosistem pada suatu daerah. Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan,  baik tingkatan gen, tingkatan  spesies, maupun tingkatan ekosistem.

 Tingkat Keanekaragaman Hayati :

1.  Keanekaragaman Tingkat Genetik (Gen) 

Gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang terdapat dalam kromosom. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis (spesies). Misalnya : variasi jenis Kelapa : kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor, variasi jenis Padi : IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan sebagainya, variasi jenis Anjing : Anjing bulldog, Doberman, Collie, Herder, anjing kampung. Variasi jenis bunga mawar : Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina, Allium    ascolicum   (bawang  merah), Allium sativum (bawang putih)

  

      (ruangguru.com)  

     (https://www.dosenpendidikan.co.id/keanekaragaman-hayati/)




 


(Kelapa gading)


  

 



(Kelapa Kopyor)







(Kelapa hijau)

(https://biologiklaten.wordpress.com/keanekaragaman-hayati/)

2.      Keanekaragaman Tingkat Species (Jenis) 

Dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil (mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka kedua makhluk hidup tersebut merupakan satu spesies. Keanekaragaman hayati tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau  variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan- perbedaan sifat. Contoh : Famili Fellidae : kucing, harimau, singa Dan Famili Palmae : kelapa, aren, palem, siwalan, lontar



 

 

 

 

 









3.      Keanekaragaman Tingkat Ekosistem 

    Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik). Setiap ekosistem memiliki ciri-ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik. Kondisi lingkungan makhluk hidup ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang beragam tersebut menyebabkan jenis makhluk hidup yang menempatinya beragam pula. Keanekaragaman seperti ini disebut sebagai keanekaragaman tingkat ekosistem.

      











(https://arena-edukasi.blogspot.com/2020/03/keanekaragaman-hayati-tingkat-gen-jenis.html)

URUTAN TAKSON (SISTEMATIKA)

Tingkatan klasifikasi pada tumbuhan yaitu : divisio (divisi) - classis (kelas) - ordo (bangsa) -familia (suku) - genus (marga) - species (jenis)

Tingkatan klasifikasi pada hewan yaitu : phylum (filum) - classis (kelas) - ordo (bangsa) - familia (suku) - genus (marga) - species (jenis)

KLASIFIKASI SISTEM 5 KINGDOM

Menurut R.H.Whittaker, makhluk hidup dibagi atas 5 kingdom (kerajaan), yaitu :

1.  Kingdom Monera

Bersifat Prokariotik (tidak memiliki membran inti atau karioteka), uniseluler atau bersel satu, contoh : Bakteri dan Alga biru

 2.  Kingdom Protista

Bersifat Eukariotik (memiliki membran inti atau karioteka), uniseluler. Protista terdiri dari 3 kelompok yaitu :

a.  Protista menyerupai hewan (Protozoa), berdasarkan alat gerak terdiri dari :

1.         Filum Rhizophoda (Kaki semu atau pseudopodia) contoh :

ü Amoeba proteus, hidup bebas dan tubuh transparan

ü Entamoeba ginggivalis, pada rongga mulut

ü Entamoeba histolitica, penyebab Disentri

ü Entamoeba coli,  membantu pembusukan makanan di kolon

ü Foraminifera, petunjuk minyak bumi

ü Radiolaria, sebagai alat gosok

2.          Filum Flagellata atau Mastigophora (bulu cambuk atau flagel)

contoh :

ü Trypanosoma cruzi,  penyebab penyakit chagas atau anemia

ü Trypanosoma gambiense, penyebab penyakit tidur

ü Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyakit tidur

ü Trypanosoma vaginalis, penyebab gatal-gatal pada alat kelamin wanita

ü Trypanosoma evansi, penyebab penyakit surrah pada ternak

ü Trypanosoma brucei, penyebab penyakit nagano pada ternak

ü Giardia lamblia, penyebab Diare

ü Leishmania donovani, penyebab Kalaazar atau limfa bengkak

ü Euglena viridis, dapat berfotosintesis

ü   Noctiluca miliaris, penyebab laut berchaya pada waktu malam

3.       Filum Ciliata atau Infusoria (bulu getar atau cilia)

contoh :

ü Paramaecium caudatum, mirip sandal

ü Didinium, predator Paramaecium

ü Stentor, berbentuk seperti terompet

ü Vorticella, berbentuk seperti lonceng

ü Balantidium coli, penyebab  sakit perut atau balantidiasis

4.       Filum Sporozoa (tidak memiliki alat gerak)

contoh :

ü Plasmodium penyebab Malaria dengan vektor nyamuk Anopheles

                        Protista menyerupai Tumbuhan, berdasarkan pigmen atau zat warna terdiri dari :

ü Chlorophyta (alga hijau), Klorofil, contoh : Spyrogira, Ulva, Chlorella (Sumber makanan baru atau PST/Protein sel tunggal)

ü Rhodophyta (alga merah), Fikoeritrin, contoh : Eucheuma, Gellidium, Gracillaria (Agar-agar)

ü Phaeophyta (alga coklat), Fucoxantin, contoh : Fucus, Laminaria, Sargassum, Turbinaria (Penghasil Asam Alginat)

ü Chrisophyta (alga pirang), Karoten, contoh : Diatomae dan Navicula (bahan gosok)

ü Dinoflagellata atau Pyrrhophyta (alga Api), korofil, contoh : Gymnodium

 b.  Protista menyerupai Jamur

Terdiri dari 3 kelompok yaitu : Jamur lendir plasmodial (Myxomycota), contoh : Physarium dan Fuligo, Jamur lendir seluler (Acrasiomycota), contoh : Dictyostelium, Jamur air atau jamur karat putih (Oomycota), contoh : Saprolegnia (parasit pada ikan), Phytophthora infestans (parasit pada tomat dan kentang), Phytophthora palmivora (parasit pada kelapa), Phytophthora soyae (parasit pada tanaman kedelai), Phytophthora nicotinae (parasit pada tembakau)

3. Kingdom Fungi

Bersifat Eukariotik (memiliki membran inti atau karioteka), uniseluler dan multiseluler, dinding sel tersusun atas zat Kitin. Kingdom terdiri dari Jamur dan ragi (yeast). Kindom Fungi diklasifikasikan berdasarkan  ada tidaknya hifa atau sekat yaitu :

-       Zigomycotina, hifa tidak bersekat (muda), bersekat (dewasa), reproduksi seksual dengan Zigospora. Contoh :

ü Rhyzopus stolonifer (Jamur  hitam pada roti)

ü Rhyzopus oryzae (jamur tempe)

ü Mucor mucedo (jamur pembusuk)

ü Mucor javanicus (pembuatan tapai)

-       Ascomycotina, hifa bersekat, reproduksi seksual dengan Askospora, berbentuk cawan atau mangkuk mengandung protein, dapat digunakan menjadi bahan minuman fermentasi, protein sel tunggal (PST) dan bahan pembuatan antibiotik. Contoh :

ü Saccharomyces cerevisiae (pembuatan minuman alcohol, tapai, pengembang adonan roti)

ü Neurospora crassa atau Monilla sitophyla (jamur oncom)

ü Penicellium notatum dan Penicellium chrysogenum (antibiotik Penisilin)

ü Penicellium camemberti dan Penicellium roquoforti (keju)

ü Aspergillus wentii (pembuatan kecap)

ü Aspergillus oryzae (pembuatan kecap)

ü Aspergillus flavus (mengandung racun aflatoksin)

ü Aspergillus  fumigatus (parasit pada paru-paru kelompok aves)

ü Claviceps purpurea, jamur ergot yang parasit pada gandum

ü Candida  albicans, penyebab keputihan pada wanita

-       Basidiomycotina, hifa bersekat, reproduksi seksual dengan Basidiospora., mengandung protein sehingga umumnya banyak dijadikan sebgai bahan makanan berupa sayuran, berukuran mikroskopis (tidak memiliki badan buah) seperti pada jamur karat dan makroskopis (memiliki badan buah), berbentuk payung. contoh :

ü Puccinia graminis (jamur karat pada daun rumput) dan Ustilago maydis (Jamur karat pada daun jagung)

ü Volvariella volvacea (jamur merang)

ü Auricularia polytricha (jamur kuping)

ü  Pleurotes (jamur  tiram)

ü Amanita muscaria, Amanita phalloides (jamur beracun)

-       Deuteromycotina, disebut jamur tidak sempurna atau fungi imperfectil karena hanya berkembang biak secara aseksual saja dan tidak memiliki perkembangbiakan secara seksual, umumnya bersifat parasit dan berukuran mikroskopis. Contoh : Tinea versicolor (penyebab panu) dan Epidermophyton floocossum (parasit pada kaki para atlet)

4. Kingdom Plantae

Multiseluler (bersel banyak), berklorofil sehingga bersifat autotrof (mampu menghasilkan zat makanan sendiri melalui proses fotosintesis), memiliki dinding sel di setiap selnya karena mengandumg zat lignin (zat kayu). Kingdom Plantae terdiri dari atas 3 divisi yaitu : Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (Tumbuhan Paku), Spermatophyta (Tumbuhan biji). Spermatophyta terdiri dari Angiospermae (Tumbuhan berbiji tertutup) dan Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka), contoh : pakis haji, pinus, damar, cemara, melinjo dan Gingkgo biloba.

5. Kingdom Animalia

Heterotrof (tidak mampu menghasilkan zat makanan sendiri) sehingga dapat bersifat saprofit (pengurai bahan organik berupa sisa tubuh jasad hewan atau organism) dan parasit. Kingdom Animalia dibagi atas 2 kelompok berdasarkan ada tidaknya ruas tulang belakang yaitu : Avertebrata atau Invertebrata (tidak memiliki ruas tulang belakang) dan Chordata (memiliki ruas tulang belakang)

PELESTARIAN MAKHLUK HIDUP (KONSERVASI)

Pelestarian keanekargaman makhluk hidup terdiri dari 2 kelompok yaitu :

1. Pelestarian secara in situ

Pelestarian makhluk hidup di habitat asli. Contoh : Cagar alam, Suaka margasatwa, Taman nasional, Taman Laut, Taman Hutan raya

2.  Pelestarian secara ex situ

Pelestarian makhluk hidup di luar habitat asli (penangkaran atau konservasi buatan). Contoh : Kebun koleksi, Kebun Plasma nutfah, Kebun botani atau Kebun raya.