ORGANOLOGI PADA TUMBUHAN
1.
Batang (Caule)
· Tipe berkayu (lignosus). Contoh: Pohon mangga, pohon beringin, pohon jati.
· Tipe rumput (kalmus). Contoh: Tanaman padi.
Fungsi batang
sebagai berikut :
a) Sebagai
tempat pengangkutan air dan unsur hara dari akar, serta hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
b) Memperluas
tajuk tumbuhan untuk efisisiensi penangkapan cahaya matahari.
c) Sebagai
tempat tumbuhnya organ-organ generatif, seperti bunga dan buah.
d)
Meningkatkan
efisiensi penyerbukan dan membantu pemencaran biji.
e) Pada
tumbuhan tertentu, dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, misalnya berupa umbi atau rimpang.
f)
Sebagai
alat perkembangbiakan vegetatif.
MODIFIKASI BATANG
1. Rhizoma
ü Merupakan batang yang tumbuh horizontal di dalam tanah atau dekat dengan permukaan tanah.
ü Rhizoma mempunyai ruas-ruas pendek dan pada bukunya terdapat daun-daun seperti sisik.
ü Di sepanjang rhizome dapat dijumpai adanya akar adventif, terutama di permukaan bagian bawah.
üRhizoma merupakan tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya pada family Zingiberaceae (jahe- jahean).
2. Stolon
Stolon mirip dengan runner, tetapi biasanya tumbuh tegak di dalam tanah.
3. Runner
ü Runner adalah batang yang tumbuh horizontal di atas tanah, umumnya di sepanjang permukaan tanah, dan mempunyai ruas yang panjang,
ü Dapat dijumpai pada tanaman stroberi.
4. Umbi batang (tuber)
üModifikasi batang menjadi umbi batang terjadi pada kentang, yaitu berkembangnya beberapa ruas di ujung stolon.
ü Mata tunas pada umbi kentang merupakan kuncup yang terdapat pada buku batang, setiap mata tunas tersebut akan mampu berkembang menjadi individu baru.
5. Umbi lapis (bulb)
ü Umbi lapis merupakan kuncup besar yang dikelilingi oleh sejumlah daun berdaging, dengan satu batang kecil dan pendek pada ujung bawah.
ü Daun berdaging mengandung cadangan makanan. Pada bawang merah, daun berdaging selalu dikelilingi oleh daun-daun seperti sisik.
ü Umbi lapis juga dijumpai pada tanaman tulip dan tumbuhan lili
6. Umbi kormus (corm)
ü Kormus mirip dengan umbi lapis tetapi bagian yang membengkak seluruhnya merupakan jaringan batang. Helaian daun berbentuk sisik menutupi seluruh permukaan kormus.
Anatomi Batang terdiri dari :
a.
Epidermis
Pada tumbuhan kayu yang telah tua, terdapat
kambium gabus yang menggantikan fungsi dari jaringan primer. Kambium gabus
akan membentuk lapisan gabus untuk menggantikan lapisan epidermis yang
telah rusak, terdiri atas sel-sel mati yang membantu melindungi batang,
terdapat celah-celah kecil yang menonjol atau disebut LENTISEL. Fungsi lentisel adalah sebagai tempat pertukaran
gas antara bagian dalam tubuh tumbuhan dan
udara luar.
b.
Korteks
Korteks batang tersusun dari parenkim,
kolenkim, dan sklerenkim yang
berupa serabut, sklereid, serta idioblas. Sel-sel parenkim letaknya
tidak teratur sehingga banyak terbentuk ruang antarsel. Pada beberapa jenis
tumbuhan, terdapat klorenkim atau parenkim korteks yang mengandung klorofil.
Sel-sel korteks paling dalam yang mengandung zat tepung (amilum) disebut
flooeterma (sarung tepung). Pada tumbuhan xerofit, di bagian korteks dan
empulurnya terdapat jaringan penyimpan air.
c. Silinder pusat (stele)
Silinder pusat terdiri atas dua bagian, yaitu
:
1) Perisikel (perikambium), merupakan lapisan terluar dari silinder
pusat. Perisikel merupakan lapisan yang bersifat meristematis dengan
sel-sel yang aktif membelah membentuk sel-sel
baru.
2) Berkas pengangkut, merupakan bagian yang terdiri atas : Xilem
berfungsi untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun, serta sebagai
jaringan penguat daun. Sementara floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian tubuh
tumbuhan. Empulur merupakan bagian terdalam dari batang tumbuhan berpembuluh
yang tersusun dari jaringan parenkim.
Perbedaan antara Batang Dikotil dan Monokotil sebagai berikut :
a)
Batang
monokotil
Batang monokotil umumnya tidak bercabang dan
sebagian besar memiliki ruasruas batang. Batang monokotil juga tidak memiliki
kambium sehingga batang tidak
membesar seperti pada batang dikotil. Struktur dalam batang monokotil yaitu :
a) Epidermis, merupakan bagian terluar dari batang yang berfungsi sebagai
pelindung.
b) Jaringan dasar, merupakan jaringan parenkim yang tersusun
renggang, sehingga terdapat ruang antarsel. Jaringan dasar pada batang
monokotil tidak dapat dibedakan menjadi bagian korteks dan empulur.
c) Berkas pengangkut, terdiri atas xilem dan floem. Pada batang
monokotil, tipe berkas pengangkutnya adalah kolateral tertutup, yaitu letak xilem dan floem berdampingan, serta
di antara keduanya tidak terdapat kambium.
Batang dikotil dapat dikenali dari bentuk
luarnya, terutama pada tumbuhan dengan batang berkayu. Pada umumnya, batang
dikotil bercabang-cabang dan tidak beruasruas. Adanya kambium pada batang
dikotil menyebabkan batang mengalami pertumbuhan membesar.
Struktur dalam batang dikotil adalah :
1)
Kulit kayu
Kulit kayu merupakan
struktur terluar batang dikotil. Pada batang tanaman berkayu, terdapat kambium
gabus (felogen) yang akan membentuk lapisan gabus sebagai pengganti epidermis.
2)
Kayu
Kayu merupakan
struktur yang terletak antara kambium vaskuler dan empulur. Kambium vaskuler
terletak di antara jaringan xilem dan floem. Aktivitas kambium vaskuler ke arah
luar akan membentuk floem sekunder dan ke arah dalam akan membentuk xilem
sekunder.
3)
Empulur
Empulur merupakan
jaringan parenkim yang berfungsi menyimpan cadangan makanan, ditemukan pada
batang yang masih muda. Pada batang yang sudah tua, sudah jarang ditemukan
lagi. Pada batang dikotil, tipe berkas pengangkutnya adalah kolateral terbuka, yaitu letak floem
dan xilem berdampingan, serta di antara keduanya terdapat kambium. Selain itu,
berkas pengangkut pada batang dikotil letaknya teratur membentuk lingkaran.
https://sflonews.wordpress.com/2014/11/06/dead-trees-give-life/
Tabel 2. Perbedaan antara batang monokotil dan dikotil
No. |
Pembeda |
Monokotil |
Dikotil |
1. |
Percabangan batang |
Tidak ada Ada |
ada |
2. |
Ruas batang Ada Tidak ada |
ada |
Tidak ada |
3. |
Letak jaringan pengangkut |
Tersebar |
Teratur membentuk
lingkaran |
4. |
Kambium |
Tidak ada |
Ada, yaitu kambium gabus, kambium vaskuler, dan kambium
intervaskuler |
5. |
Jaringan
dasar |
Tidak dapat
dibedakan menjadi korteks dan empulur |
Dapat dibedakan menjadi korteks dan empulur |
6. |
Pertumbuhan
sekunder |
Tidak ada Ada |
karena aktivitas kambium, sehingga diameter
batang bertambah |
7. |
Tipe jaringan pengangkut |
Kolateral tertutup |
Kolateral terbuka |
8. |
Sel-sel seludang
berkas pengangkut |
Ada, mengelilingi berkas engangkut |
Tidak ada |
9. |
Empulur |
Empulur meluas hingga akar dan batang, serta
diapit oleh xilem dan floem secara berselang-seling |
Empulur terdapat di
pusat batang, ditemukan pada batang yang masih muda atau tumbuhan yang tidak berkayu |
Gambar. Struktur anatomi batang monokotil dan dikotil (www.miameilani25.blogspot.com)
2. Akar (Rhiza/Radiks)
Akar memiliki lapisan pelindung yang disebut
kaliptra (tudung akar). Sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amilum
yang dinamakan kolumela. Kaliptra dapat ditemukan pada akar-akar tumbuhan
monokotil maupun dikotil.
Berdasarkan asalnya, akar tumbuhan dapat
dibagi menjadi dua, yaitu
1) Akar primer adalah akar yang mulai tumbuh sejak tumbuhan masih dalam fase embrio dan tetap ada selama
tumbuhan itu hidup. Fungsi akar primer adalah untuk menyokong batang
tumbuhan, menyerap air dan garam mineral melalui bulu-bulu akar, tempat
melekatnya tumbuhan pada media (tanah), dan tempat menyimpan cadangan makanan.
2) Akar liar adalah akar yang muncul dari batang, daun, dan jaringan lain, serta
dapat bersifat permanen atau temporer. Akar liar memiliki bermacam-macam
fungsi.
Fungsi Akar sebagai berikut:
·
Untuk
mengikat tubuh tumbuhan pada tanah.
·
Untuk
menyimpan cadangan makanan.
·
Untuk
menyerap air dan garam-garam mineral terlarut.
·
Sebagai
alat perkembangbiakan vegetatif
Struktur akar dapat dibagi menjadi menjadi dua macam, yaitu
1)
Struktur
luar akar
Struktur luar akar meliputi leher akar, batang
akar, cabang akar, serabut akar, rambut akar, dan tudung akar.
a) Leher akar, merupakan bagian akar yang bersambungan dengan pangkalbatang.
b) Batang akar, merupakan bagian akar yang terletak antara leher akar dan ujungakar.
c) Cabang akar, merupakan bagian yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal
batang, tetapi keluar dari akar pokok.
d) Serabut akar, merupakan cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut.
e) Rambut akar atau bulu akar, merupakan
perluasan permukaan dari lapisan epidermis akar yang berfungsi untuk
mengoptimalkan penyerapan air dan mineral-mineral hara.
f) Tudung akar (kaliptra), merupakan bagian yang terletak paling ujung
dan berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada waktu menembus tanah.
2)
Struktur
dalam akar
Struktur dalam akar terdiri atas :
a)
Epidermis
Epidermis akar terdiri atas selapis sel yang
tersusun rapat, dengan dinding sel yang mudah dilewati air. Disebut juga epiblem atau lapisan pilifer. Sebagian sel epidermis akan membentuk rambut akar
dengan pemanjangan ke arah lateral dari dinding luarnya. Rambut
akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar yang bertugas menyerap air
dan garamgaram mineral terlarut.
Korteks merupakan
bagian yang berada di bawah epidermis. Korteks terdiri atas sel-sel yang
tersusun renggang, sehingga terdapat banyak ruang antarsel untuk melakukan
pertukaran gas. Sebagian besar korteks dibangun oleh jaringan parenkim,
kolenkim, dan sklerenkim. Korteks berfungsi sebagai tempat penyimpanan
makanan. Lapisan terluar korteks terdiri atas sel-sel yang dinding selnya
mengalami penebalan oleh zat suberin dan berdiferensiasi menjadi eksodermis.
Sementara itu, lapisan terdalamnya berdiferensiasi menjadi endodermis.
c)
Endodermis
Endodermis merupakan
lapisan pemisah antara korteks dan silinder pusat. Endodermis tersusun atas
sel-sel yang mengalami penebalan dari zat gabus (suberin) dan lignin membentuk
deretan seperti pita yang disebut pita
Caspary. Penebalan dinding sel pada pita Caspary membentuk huruf U.
d)
Silinder pusat
Silinder pusat merupakan
bagian terdalam dari akar. Silinder pusat terdiri atas berbagai macam jaringan,
antara lain adalah perisikel, berkas pengangkut, dan empulur.
a) Perisikel, merupakan lapisan terluar dari stele yang tersusun atas satu atau
beberapa lapis sel. Aktivitas perisikel ke arah luar akan membentuk akar
cabang. Selain itu, perisikel juga berperan dalam pertumbuhan sekunder dan
pembentukan akar samping.
b) Berkas pengangkut, merupakan bagian yang terletak di sebelah
dalam dari perisikel. Berkas pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Pada
monokotil, letak xilem dan floem berselang-seling menurut jarijari. Sementara
pada dikotil, xilem berbentuk bintang di pusat akar dan dikelilingi oleh floem.
Pada akar dikotil, terdapat kambium di antara xilem dan floemnya.
c) Empulur, merupakan bagian yang terletak paling dalam. Empulur terdiri atas
jaringan parenkim.
Perbedaan Akar monokotil dan dikotil,
1)
Akar monokotil
Akar monokotil umumnya adalah akar serabut, dengan batas antara ujung akar dan tudung
akar yang tampak jelas. Struktur dalam akar monokotil adalah :
a) Epidermis, terdiri atas selapis sel yang tersusun rapat. Epidermis memiliki
dinding sel yang tipis sehingga mudah dilewati oleh air. Epidermis disebut juga epiblem.
b) Korteks, terdiri atas beberapa lapis sel parenkim yang tersusun longgar
sehingga banyak terdapat ruang antarsel. Fungsi utama korteks adalah untuk
menyimpan air dan cadangan makanan.
c) Endodermis, merupakan lapisan paling dalam dari korteks. Endodermis terdiri atas
selapis sel yang tersusun kompak. Sel-sel endodermis mengalami penebalan dari
zat suberin, kecuali beberapa sel yang tidak mengalami penebalan pada dinding selnya.
d) Silinder pusat, terdiri atas perisikel, jaringan penghubung, berkas pengangkut, dan empulur.
e) Perisikel adalah lapisan terluar dari silinder pusat yang terdiri atas beberapa
lapis sel parenkim. Bagian ini berfungsi untuk membentuk akar cabang.
f) Berkas pengangkut pada akar monokotil tersusun secara radial. Xilem dan floem letaknya berselang-seling membentuk lingkaran.
g) Empulur adalah bagian paling tengah yang terdiri atas jaringan parenkim yang
tersusun longgar.
2) Akar dikotil
Akar dikotil umumnya berupa akar tunggang, dengan batas antara ujung akar dan tudung akar
yang tidak jelas. Struktur dalam dari akar dikotil adalah epidermis, korteks,
endodermis, dan silinder pusat.
a) Epidermis, merupakan bagian terluar yang tersusun dari selapis sel yang
berdinding tipis. Pada bagian ini, terdapat sel-sel yang membentuk rambut akar
dengan cara mengadakan perpanjangan dari dinding luarnya ke arah lateral.
b) Korteks, merupakan bagian antara epidermis dan endodermis. Bagian ini
menempati porsi paling besar pada akar. Korteks terdiri atas beberapa lapis sel
dan di dalamnya terdapat ruang antarsel yang memanjang sepanjang akar.
c) Endodermis, merupakan bagian yang terletak di sebelah
dalam dari korteks. Endodermis terdiri atas sel-sel berbentuk kotak yang
tersusun rapat tanpa ruang antarsel.
d) Silinder pusat, terdiri atas perisikel dan berkas pengangkut.
e) Perisikel, merupakan bagian terluar dari silinder pusat yang hanya terdiri atas
satu lapis sel. Perisikel berfungsi untuk membentuk akar cabang dan kambium
gabus.
f) Berkas pengangkut, terdiri atas xilem dan floem. Xilem
berbentuk seperti bintang dan berada di pusat akar, sedangkan floem
mengelilingi xilem. Di antara xilem dan floem terdapat kambium.
No. |
Pembeda |
Monokotil |
Dikotil |
1. |
Sistem perakaran |
Serabut |
Tunggang |
2. |
Batas ujung akar
dan tudung akar |
Jelas |
Tidak jelas |
3. |
Perisikel |
Terdiri atas
beberapa lapis sel berdinding
tebal dan hanya berfungsi membentuk akar
cabang |
Terdiri atas selapis sel berdinding tebal, serta berfungsi membentukakar cabang dan kambium gabus |
4. |
Berkas pengangkut Xilem dan Foem letaknya |
berselang-seling
membentuk lingkaran |
Xilem berbentuk
seperti bintang di pusat akar dan dikelilingi oleh floem. Diantara xilem dan floem terdapat kambium |
5. |
Jumlah lengan
protoxilem |
Lebih dari 12 |
Hanya berjumlah 2- 6 |
6. |
Kambium |
Tidak ada |
Ada |
7. |
Empulur |
Ada terletak di pusat akar |
Tidak ada |
3.
Daun (Folium)
Daun merupakan
organ tumbuhan yang menjadi tempat berlangsungnya proses fotosintesis.
Berdasarkan ada tidaknya jaringan palisade, ada dua tipe daun, yaitu
· Daun dorsiventral adalah daun yang hanya memiliki jaringan
palisade (jaringan tiang) pada sisi atas saja. Akibatnya, daun bagian atas
tampak lebih gelap dibandingkan dengan bagian
bawahnya.
· Daun isobilateral adalah daun yang permukaan atas dan bawahnya
memiliki struktur yang seragam.
Ada
empat macam pertulangan daun, yaitu :
1.
Pertulangan
daun menyirip, contohnya daun mangga.
2.
Pertulangan
daun menjari, contohnya daun pepaya.
3.
Pertulangan
daun melengkung, contohnya daun eceng gondok.
4.
Pertulangan
daun sejajar, contohnya daun kelapa.
a.
Membuat
makanan melalui proses fotosintesis.
b.
Sebagai
alat pengeluaran air melalui gutasi.
c.
Sebagai
alat pengeluaran uap air dalam proses transpirasi.
d.
Menyerap
CO2 dan melepaskan O2 pada saat fotosintesis.
e.
Alat
respirasi bagi tumbuhan.
f.
Tempat
menyimpan cadangan makanan.
Daun
dikatakan sebagai daun lengkap jika memiliki bagian-bagian berikut:
1) Helaian daun adalah bagian berupa lembaran yang bentuknya
bermacammacam. Helaian daun menjadi tempat utama berlangsungnya proses
fotosintesis.
2)
Pelepah daun adalah bagian pangkal atau bawah daun yang
membungkus batang. Pelepah daun juga berfungsi untuk mendudukkan daun pada batang.
3) Tangkai daun adalah bagian yang menempel pada batang dan
berfungsi sebagai penopang helaian daun. Contoh tumbuhan yang memiliki daun
lengkap adalah daun bambu (Bambusa sp.),
sedangkan contoh tumbuhan yang tidak memiliki daun lengkap adalah daun mangga.
Secara umum, Anatomi daun memiliki bagian-bagian :
a)
Epidermis
Epidermis merupakan
jaringan yang terdapat di permukaan atas dan permukaan bawah daun. Jaringan
epidermis terdiri atas selapis sel atau beberapa lapis sel. Sel-sel jaringan
epidermis daun umumnya tidak memiliki klorofil, kecuali yang sudah
bermodifikasi menjadi sel penjaga stomata. Sel
penjaga stomata adalah sepasang sel yang membentuk bukaan dari stomata.
Dinding sel epidermis yang menghadap ke
lingkungan luar akan mengalami penebalan dari bahan lignin dan kutin membentuk
lapisan kutikula.
b)
Jaringan mesofil
Jaringan mesofil merupakan jaringan yang terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah daun. Pada kebanyakan daun dikotil, jaringan mesofil berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan spons, sedangkan pada daun monokotil umumnya tidak.
• Jaringan spons, terdiri atas sel-sel dengan bentuk yang
tidak teratur,berdinding tipis, memiliki ruang antarsel yang besar, serta
memiliki klorofil lebih sedikit dibandingkan dengan jaringan palisade.
c)
Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut terdiri atas xilem dan
floem. Pada tulang daun, xilem terletak di bagian atas floem atau di sebelah
dalam. Sementara itu, floem terletak di bagian bawah xilem atau di sebelah
luar.
d)
Jaringan penguat
Jaringan penguat terdiri atas jaringan
kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim umumnya terdapat di sekitar ibu tulang daun
dan tepi daun dikotil. Sementara serabut-serabut sklerenkim umumnya banyak
ditemukan pada berkas pengangkut tumbuhan monokotil.
e)
Jaringan sekretoris
Jaringan sekretoris dapat berupa saluran
kelenjar, sel resin, sel mirosin, sel tanin, saluran getah, dan sel-sel
kristal. Contoh jaringan sekretoris adalah kelenjar minyak pada daun
jeruk (Citrus sp).
Perbedaan Daun monokotil dan dikotil memiliki
:
1)
Daun monokotil
Daun monokotil umumnya memiliki pertulangan
daun sejajar atau melengkung. Pada
pertulangan daun sejajar, daun memiliki bentuk seperti pita, misalnya pada daun
rumput-rumputan. Sementara itu, pada pertulangan daun melengkung, daun
memiliki bentuk bulat atau seperti hati, misalnya pada daun eceng gondok.
Struktur dalam daun monokotil terdiri atas :
a)
Epidermis
Epidermis daun monokotil terdiri atas
epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis daun monokotil tersusun dari
selapis sel, dengan dinding sel yang menghadap ke luar mengalami penebalan
membentuk lapisan kutikula.
b)
Mesofil
Pada daun monokotil, umumnya mesofil tidak
terdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan spons. Oleh karena itu, daun
monokotil umumnya digolongkan ke dalam tipe isobilateral. Sel-sel mesofil
berbentuk isodiametris, berdinding tipis dan tersusun rapat, serta memiliki
kloroplas. Ruang antarsel pada daun monokotil berkembang dengan baik.
c)
Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut pada daun monokotil
memiliki tipe yang sama dengan
jaringan pengangkut pada batangnya, yaitu kolateral tertutup. Xilem yang
terdiri atas trakea menghadap ke permukaan atas daun. Sementara floem yang
terdiri atas sel buluh tapis dan sel pengiring menghadap ke permukaan bawah
daun.
2) 2) Daun dikotil
Daun dikotil umumnya memiliki pertulangan
daun menyirip atau menjari. Struktur bagian dalam daun dikotil terdiri atas
:
a)
Epidermis
Epidermis daun dikotil terdiri atas epidermis
atas dan epidermis bawah. Epidermis tersusun dari selapis sel, kecuali pada
daun Ficus, terdapat epidermis ganda.
Dinding sel yang menghadap ke luar mengalami penebalan membentuk lapisan
kutikula. Stomata memiliki sel-sel penjaga berbentuk seperti ginjal. Daun
dikotil umumnya bertipe dorsiventral, sehingga stomata paling banyak terdapat
pada permukaan bawah daun (hipostomatik).
b)
Mesofil
Mesofil terletak di antara epidermis atas dan
epidermis bawah. Berbeda dengan daun monokotil, mesofil daun dikotil
berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan spons.
· Jaringan
palisade tersusun dari sel-sel berbentuk silindris yang saling berdekatan satu
sama lain. Akan tetapi, masih
terdapat ruang antarsel. Jaringan palisade terletak di bawah epidermis atas
daun. Jaringan ini mengandung banyak kloroplas sehingga menjadi tempat penting
untuk proses fotosintesis.
· Jaringan
spons tersusun dari sel-sel berdinding tipis, tidak teratur, dan memiliki ruang antarsel yang besar. Jaringan
spons berfungsi sebagai tempat pertukaran gas.
c)
Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut pada daun dikotil memiliki
tipe yang sama dengan jaringan pengangkut pada batangnya, yaitu kolateral
terbuka. Jaringan pengangkut terdapat di dekat atau di pusat ibu tulang
daun. Xilem terletak di dekat permukaan atas daun, sedangkan floem terletak di
dekat permukaan bawah daun.
Tabel 4. Perbedaan antara daun monokotil dan daun dikotil
No |
Pembeda |
Monokotil |
Dikotil |
1. |
Tipe
pertulangan daun |
Sejajar atau melengkung |
Menyirip atau
menjari |
2. |
Tipe
jaringan pengangkut |
Kolateral tertutup |
Kolateral terbuka |
3. |
Mesofil |
Tidak terdiferensiasi |
Terdiferensiasi
menjadi palisade dan spons |
4. |
Tipe daun |
Umumnya isobilateral |
Umumnya dorsiventral |
|
Gambar. Struktur anatomi daun monokotil dan dikotil
https://tatangsma.com/perbedaan- struktur-daun-dikotil-dan-monokotil.html
4. Bunga (Flos)
Bunga merupakan
organ reproduksi seksual atau generatif pada tumbuhan berbiji yang berasal dari
modifikasi tunas (batang dan daun). Bunga yang lengkap memiliki bagianbagian
berupa dasar bunga, perhiasan bunga (kelopak dan mahkota), benang sari, dan
putik.
Bagian-bagian bunga dapat dibedakan menjadi
bagian steril dan bagian fertil. Bagian steril terdiri atas tangkai bunga,
dasar bunga, kelopak bunga, dan mahkota bunga. Sementara bagian fertil terdiri
atas benang sari dan putik.
a)
Tangkai bunga merupakan cabang batang yang langsung
mendukung bunga.
b)
Dasar bunga merupakan ujung tangkai bunga sebagai tempat bertumpunya bagian-bagian
bunga yang lain.
c) Kelopak bunga (kaliks) merupakan perhiasan bunga yang letaknya paling
luar dan berfungsi melindungi bunga saat masih kuncup. Kelopak bunga biasanya
berwarna hijau, meskipun ada juga kelopak yang berwarna-warni. Kelopak bunga
tersusun dari beberapa daun kelopak (sepala).
d) Mahkota bunga merupakan perhiasan bunga yang tampak paling
mencolok, karena berwarna-warni dan berukuran besar. Fungsi mahkota bunga
adalah untuk menarik perhatian serangga agar mengisap madu sekaligus membantu
penyerbukan. Mahkota bunga tersusun dari beberapa daun mahkota (petala).
e) Benang sari atau stamen merupakan alat kelamin jantan pada bunga.
Benang sari terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Pada kepala sari,
terdapat ruang serbuk sari (mikrosporangium) yang biasanya berjumlah empat
buah. Di dalam ruang serbuk sari, terdapat sel-sel induk yang nantinya
mengalami pembelahan meiosis membentuk serbuk sari (mikrospora).
f) Putik adalah alat kelamin betina pada bunga. Putik terletak di pusat bunga dan tersusun dari satu atau lebih daun buah (karpela). Putik terdiri atas kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah. Kepala putik berfungsi sebagai tempat melekatnya serbuk sari yang jatuh pada bunga. Tangkai putik berfungsi menghubungkan kepala putik dengan bakal bua
https://kitchenuhmaykoosib.com/bagian-bagian-bunga/
1)
Daun kelopak
Daun kelopak umumnya mempunyai struktur yang
sederhana. Bagian luar epidermis daun kelopak dilapisi kutin, stomata, dan
trikomata. Seperti struktur pada daun, sel-sel daun kelopak ini juga mengandung
klorofil.
2)
Daun mahkota
Daun mahkota mempunyai satu atau banyak berkas
pengangkut yang kecilkecil. Daun mahkota mempunyai epidermis berbentuk khusus,
yaitu berupa tonjolan yang disebut papila
dan dilapisi kutikula.
3)
Benang
sari
Benang sari terdiri atas tangkai sari dan
kepala sari. Tangkai sari dibentuk oleh jaringan dasar, yaitu sel-sel
parenkimatis yang mempunyai vakuola dan tersusun rapat tanpa ruang antarsel.
Pada epidermis tangkai sari, terdapat kutikula, trikomata, atau mungkin juga
stomata.
4)
Putik
Kepala putik dan tangkai putik mempunyai
struktur khusus dan sifat fisiologi yang dapat membuat butir serbuk sari
berkecambah pada stigma. Selain itu, sifat ini juga membuat buluh serbuk sari
dapat menembus ovulum.
Bunga pada tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki perbedaan, yaitu pada jumlah bagian-bagian bunganya.
· Bunga monokotil: bagian-bagian bunganya
berjumlah 3 atau kelipatan 3.
· Bunga dikotil: bagian-bagian bunganya
berjumlah 4 atau 5, atau kelipatan dari kedua angka tersebut.
Gambar. Struktur bunga monokotil dan dikotil
https://www.amongguru.com/perbedaan-ciri-ciri-tumbuhan-dikotil-dan-monokotil
5. Buah (Fructus)
Buah merupakan
perkembangan lebih lanjut dari bakal buah. Buah biasanya membungkus dan
melindungi biji. Berdasarkan asalnya, buah dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1) Buah sejati
Buah sejati adalah
buah yang berasal dari perkembangan bakal buah. Buah sejati ada tiga macam,
yaitu buah sejati tunggal, buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk.
a)
Buah
sejati tunggal
Buah sejati tunggal adalah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dan satu bakal buah
saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu
atau banyak daun buah, dengan satu atau banyak ruangan. Contohnya adalah buah
mangga (Mangifera indica, L.) yang
mempunyai satu ruang dengan satu biji. Selain itu, ada buah pepaya (Carica papaya, L.) yang mempunyai
beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.
Buah sejati tunggal dapat dibedakan menjadi
dua golongan, yaitu sebagai berikut:
1.) Buah sejati tunggal kering, misalnya buah
kacang tanah.
2.) Buah sejati tunggal berdaging, misalnya
buah kelapa dan buah kenari.
b)
Buah
sejati ganda
Buah sejati ganda adalah
buah sejati yang terjadi dari satu bunga dan beberapa bakal buah yang bebas
satu sama lain. Masing-masing bakal buah akan menjadi satu buah. Contohnya
adalah buah cempaka (Michelia champaca L.).
Buah sejati ganda dapat dibedakan menjadi
empat golongan, yaitu sebagai berikut.
1.) Buah kurung ganda, seperti buah mawar.
2.) Buah batu ganda, seperti buah arbei.
3.) Buah bumbung ganda, seperti buah cempaka.
4.) Buah buni ganda, seperti buah srikaya.
c) Buah sejati majemuk adalah buah yang berasal dari suatu bunga
majemuk, yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah. Akan tetapi,
setelah menjadi buah, semuanya akan berkumpul sehingga tampak seperti satu buah
saja. Contohnya adalah buah pandan (Pandanus
tectorius.).
Buah sejati majemuk dibedakan menjadi tiga
golongan, yaitu sebagai berikut.
1.) Buah buni majemuk, seperti buah nanas.
2.) Buah batu majemuk, seperti buah pandan.
3.) Buah kurung majemuk, seperti buah bunga
matahari.
2) Buah semu
Buah semu adalah
buah yang bukan berasal dari perkembangan bakal buah. Buah semu terbentuk dari
bagian-bagian bunga lain yang menyatu dengan bakal buah. Akan tetapi, bagian
lain dari bunga tersebut justru menjadi bagian utama dari buahnya. Buah semu
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
a)
Buah semu tunggal
Buah semu tunggal adalah buah yang terjadi dari satu bagian bunga dan satu bakal buah. Pada buah ini, bagian lain dari bunga akan ikut membentuk buah, misalnya tangkai bunga pada buah jambu monyet dan kelopak bunga pada buah ciplukan.
b)
Buah semu ganda
Buah semu ganda adalah
buah yang terjadi jika pada satu bunga terdapat
lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain. Kemudian, masing-masing
bakal buah tersebut dapat tumbuh menjadi buah. Di samping itu, ada bagian lain
dari bunga yang ikut tumbuh serta menjadi bagian buah yang mencolok dan
berguna. Contohnya adalah buah arbe (Fragraria
vesca L.)
c)
Buah semu majemuk
Buah semu majemuk adalah
buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi dari luar tampak seperti satu
buah saja. Contohnya adalah buah nangka (Artocarpus
integra Merr.) dan keluwih (Artocarpus
communis Forst.).
Dinding buah yang berasal dari perkembangan
dinding bakal buah pada bunga dikenal sebagai perikarp (perikarpium).
|
6. Biji (Ovule)
Biji merupakan
perkembangan lebih lanjut dari bakal biji. Biji umumnya terdiri atas
bagian-bagian berikut:
1) a. Kulit biji atau spermodermis berasal dari selaput bakal biji (integumentum).
biji Biji pada Gymnospermae terdiri atas tiga lapisan, yaitu sebagai berikut:
2)
Kulit luar (sarcotesta), merupakan kulit yang tebal dan berdaging, serta mengalami perubahan warna dari muda hingga tua.
3)
Kulit tengah (sclerotesta), merupakan kulit yang kuat dan keras,
berkayu, serta menyerupai kulit dalam (endokarpium) pada buah batu.
4)
Kulit dalam (endotesta), lapisan kulit ini biasanya melekat pada
bagian biji dan berbentuk seperti selaput tipis.
5)
Tali pusar (funiculus), adalah bagian biji berbentuk menyerupai tangkai yang menghubungkan biji dengan tembuni.
6) Inti biji merupakan bagian inti pada biji yang dikelilingi oleh kulit biji.
Inti biji terdiri atas lembaga (embrio) dan putih lembaga.
7)
Lembaga (embrio), merupakan calon individu baru yang akan
tumbuh dari biji pada kondisi lingkungan yang menguntungkan. Bagian-bagian dari
lembaga adalah calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang
lembaga (kaulikulus).
8)
Calon akar, disebut juga akar lembaga. Pada tumbuhan dikotil, akar ini akan
tumbuh terus hingga membentuk akar tunggang.
9)
Daun lembaga, merupakan daun pertama yang tumbuh pada saat perkecambahan setelah
keluarnya akar lembaga. Fungsi daun lembaga adalah sebagai tempat penimbunan
makanan, sebagai alat untuk melakukan fotosintesis, dan sebagai alat penghisap
makanan dari putih lembaga.
1 Batang lembaga, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu batang
lembaga yang terletak di atas daun lembaga (epikotil) dan batang lembaga yang terletak di bawah daun lembaga (hipokotil).
11) Putih lembaga, merupakan bagian biji yang berisi cadangan makanan yang digunakan pada saat perkecambahan. Putih lembaga digunakan saat tumbuhan belum dapat membuat makanannya sendiri.
Saifullah, (2020). Modul Pembelajaran Biologi Kelas XI SMA. Jakarta: Direktorat SMA.
1 Komentar
Terima kasih pak Budi, keren 👍.. izin share ya pak 🙏
BalasHapus