EVOLUSI
A.
SELEKSI ALAM
1. Seleksi Stabilisasi (Stabilizing selection), menyeleksi
spesies yang berukuran besar/tinggi dan kecil/pendek (tubuh berukuran ekstrim),
sehingga di alam tubuh rata-rata (heterozigot) akan lebih survive
Contoh :
- Jumah telur Aves tidak terlalu banyak dan
tidak terlalu sedikit
- Berat bayi lahir normal rata-rata ± 2,4 kg
(<2,4 kg atau > 2,4 kg bisa membahayakan bayi atau ibunya)
2. Seleksi Mengarahkan (Directional selection), menyeleksi
spesies yang berukuran besar/tinggi dan rata-rata (heterozigot), sehingga di
alam bertubuh kecil akan lebih survive
Contoh :
- Kelinci warna abu-abu tua dan putih lebih
bertahan lama di bebatuan yang berwarna abu-abu tua atau putih daripada warna
abu-abu pekat karena predator lebih melihat warna cerah/abu-abu pekat
3. Seleksi Memisahkan (Diversifying/Distruptive selection),
menyeleksi spesies yang berukuran rata-rata/sedang (heterozigot), sehingga di
alam tubuh besar/tinggi dan kecil/pendek akan lebih survive
Contoh :
- Warna ngengat hitam dan putih polos lebih
bertahan lama daripada warna merah muda atau warna cerah lain karena predator
lebih melihat warna cerah atau warna ngengat warna hitam dan putih mampu
beradaptasi dengan warna tempat yang dihuninya
INDEKS
FITNESS GENOTIP DARI SUATU POPULASI
Genotip |
AA |
Aa |
aa |
Finess |
1 |
1 - h |
1 - s |
Ket: s = koefisien seleksi,
h = koefisien dominansi/heterozigot
MAKA :
1. Semakin tinggi nilai Koefisien seleksi
s, maka semakin cepat alel A terfiksasi dalam populasi
2. Populasi mengalami SELEKSI STABILISASI
bila h memiliki nilai NEGATIF
3. Populasi mengalami SELEKSI DISRUPTIF
bila h memiliki nilai LEBIH DARI 1
4. Populasi mengalami SELEKSI DIREKSIOANAL
bila h memiliki nilai 0.5
B.
Hukum Hardy – Weinberg
Menyatakan bahwa frekuensi
alel dan genotip dalam gen pool tidak mengalami perubahan selama beberapa
generasi apabila :
1. Populasi sangat besar
Pada populasi yang sangat
besar terjadinya genetic drift tidak menyebabkan perubahan frekuensi gen di
dalam genpool. Tetapi dalam populasi yang kecil, penyimpangan genetik bisa
merubah frekuensi gen
2. Terisolasi dari populasi
lain
Terpisah dengan populasi
yang lain sehingga kemungkinan terjadinya gen flow (aliran gen) karena
perkawinan antar populasi tidak terjadi
3. Tidak terjadi mutasi
Perubahan satu alel
menjadi bentuk alel lain akan merubah gen pool
4. Perkawinan Acak
Di dalam suatu populasi
setiap anggota di dalam populasi mempunyai kemungkinan yang sama untuk saling
melakukan perkawinan.
5. Tidak ada seleksi alam
Apabila semua individu
mempunyai kemampuan hidup, tidak ada persaingan dalam mempertahankan hidup,
maka dunia akan penuh dengan makhluk hidup yang beraneka macam jenisnya.
C.
MIKROEVOUSI
Mikroevolusi adalah
perubahan frekuensi alel atau genotip dalam skala terkecil di dalam suatu
populasi dari generasi ke generasi. Mikroevolusi tetap berlangsung sekalipun
frekuensi alel berubah hanya untuk lokus genetik tunggal, sedang beberapa lokus
gen lainnya dalam keadaan keseimbangan sementara.
FAKTOR
PENYEBAB MIKROEVOLUSI
1. Genetic drift (Hanyutan Genetik)
Perubahan dalam gen pool (kumpulan gen) dari suatu
populasi kecil akibat kejadian secara acak (random).
Genetic drift terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu :
a. Efek
leher botol (Bottleneck effect) =
Penyempitan
Adanya kebakaran hutan,
banjir, gempa bumi dsb, dapat mengakibatkan penurunan populasi secara drastis.
Akibatnya individu individu yang selamat, tidak lagi dapat mewakili variasi genetik
(Penurunan variasi genetik)
b. Efek
pendiri (Founder effect) Suatu
kelompok kecil individu yang menempati habitat baru yang terpencil yang tidak
berpenghuni, tidak akan mewakili keanekaragaman genetik dari populasi asal yang
ditinggalkan. Keanekaragaman yang dibawa oleh kelompok kecil tersebut akan
menentukan komposisi genetik populasi yang terbentuk, sehingga sering dikatakan
bahwa pada daerah-daerah tersebut terdapat spesies yang endemik (hanya terdapat
di daerah tersebut).
2. Gen Flow (Aliran Gen)
Pertukaran gametik akibat
terjadinya migrasi individual yang fertil atau subur atau perpindahan gamet
antarpopulasi. Akibat terjadinya Gen flow
dapat menjadikan satu populasi mempunyai kesamaan struktur genetik.
3. Mutasi
Perubahan dalam susunan DNA
suatu organisme. Perubahan susunan DNA yang terjadi pada gamet akan merubah gen
pool populasi dengan menggantinya dengan alel yang telah mengalami mutasi
4.
Perkawinan tidak acak.
Terdiri
dari 2 (dua) jenis :
a.
Perkawinan antarkerabat yang masih dekat hubungan kekerabatan (Inbreeding)
b.
Perkawinan berdasarkan pilihan (Assortative
mating)
5.
Seleksi Alam
Dapat mengubah frekuensi gen pool yang
merupakan proses kemampuan adaptasi dari populasi terhadap lingkungan. Seleksi
alam akan mempertahankan genotip yang baik di dalam populasi.
0 Komentar